Sabtu, 01 Januari 2011

Pagi di Komplek

Ini cerita tentang kebiasaan yang dulu rutin aku lakukan, lalu berhenti dan sekarang aku lakukan lagi: jogging. Aku harus jogging setiap minggu agar badanku (menjadi) bagus. Aku jogging berkeliling komplek rumah, walaupun capek tapi aku tetap senang melakukannya karena aku bisa melihat perkembangan dan kesibukan penghuni yang ada di komplek ini.

Hari Jumat tgl 31 Desember 2010 kemarin aku jogging sendiri. Lama tak jogging membuat pemandangan sekitarku menjadi menarik. Ternyata banyak kesibukan yang terjadi pada pagi hari di komplek ini. Para tetangga yg mengendarai mobil keluar dari komplek, para asisten rumah tangga yang bebersih rumah dan pekarangan, para ibu dan mbak yang berbelanja sayuran, para supir yang mempersiapkan mobil, para tukang sayur yang membungkus sayuran, para bapak yang berolahraga dengan berjalan kaki, para tukang sampah yang mendorong gerobak oranyenya, para anjing yang menggonggongi aku dari balik pagar, para satpam yang sibuk melambaikan tangan, hingga para buruh bangunan yang sibuk bercengkrama.

Sekilas keadaan tampak begitu ramai, aku smpai berkali-kali tersenyum, memberi salam, atau membalas salam. Di saat seperti itu aku beruntung lingkungan komplek perumahan ini sangat menyenangkan. Apalagi kalau ada angin berhembus dan nyanyian burung prenjak yang menemani derap langkahku saat berlari. Aku merasa pagi itu sangat menyenangkan sehingga membuat aku akan jogging lagi esok pagi untuk berada di keramaian pagi di komplek. Aku berfikir ini adalah pagi hari yang menyenangkan di penghujung tahun.

Lalu tadi pagi aku jogging lagi. Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 1 Januari 2010. Aku berharap suasana pagi ini bisa seperti kemarin atau bahkan lebih cerah mengingat ini adalah awal yang baru. Aku melangkahkan kaki untuk jogging bersama mama. Dari kejauhan aku melihat dua orang bapak yang jalan kaki bersama, aku kira aku akan menemukan rombongan lainnya yang lebih banyak di depan mereka. Aku dan mama menyalip mereka dan mencari rombongan lainnya, ternyata tidak ada.

Satu keliling sudah dilewati dan tidak ada tanda-tanda kehidupan seperti kemarin. Jalanan sepi, tidak ada tukang sayur, tukang sampah, asisten rumah tangga, ibu, buruh bangunan, bahkan mobil yang melintasi jalan.

Suatu keadaan bisa secepat itu berubahnya saat ada peristiwa besar (peringatan tahun baru) yang menyertai. Aku tidak suka pagi yang sepi di komplek ini. Semoga besok pagi semuanya akan kembali normal.