Sabtu, 23 April 2011

Sota, 10 hari terakhir di bulan Juli 2010 (part 1)

Sekarang sudah bulan April di tahun 2011 sembilan bulan setelah aku meninggalkan tempat istimewa itu, Sota.

Sota, tempat yg sangat istimewa dalam merubah pola pikir dan percintaanku. Cinta ya aku jatuh cinta dg seorang pria yang dikirimkan oleh Allah sbg kado ulang tahunku. Pria yang telah lama kuimpikan kehadirannya namun tak bisa ku memilikinya. Alasan klise namun cukup signifikan yang menghentikan percintaan kami.

Aku sudah memperhatikan dia sejak minggu pertama bulan Juli saat kelompok aku dan kelompoknya melakukan kerja bakti bersama. Saat itu dia terlihat begitu angkuh dan malas. Namun sosoknya cukup menyita perhatianku.

Lalu perhatianku padanya bertambah saat menonton final piala dunia 2010 bersama di tempatnya bekerja. Saat itu dia menggunakan kaos berwarna merah yg melambangkan tim Spanyol, tim kesukaanku juga.

Seminggu kemudian, kami berbincang utk pertama kalinya mengenai program kerja yg akan dilakukan kelompokku. Dia menentang ideku dan memberi saran utk menunda proker itu. Alhasil aku menuruti sarannya dan harus membicarakan ulang dg atasan dia (karena kelompok kami saling membantu) mengenai penundaan ini.

Keesokan harinya saat aku dan seorang temanku menemui atasannya, dia duduk di sebelah komandannya dan ikut berbincang dengan kami. Saat itulah aku dan dia berkenalan pertama kali. Saat aku berjalan keluar, dia menemaniku dan kami berbincang sambil saling menatap.

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa nyaman melakukan saling pandang dg lawan jenis. Saat itu aku merasa nyaman dan terlindungi. Mata itu memberiku kehangatan yang entah darimana datangnya. Ya, aku menyukai tatapan itu.

Selang dua hari dari perkenalan aku dan dia, aku berulang tahun. Aku sempat kecewa karena pada pagi dan siang di hari istimewa ku dia tidak memberikan sesuatu yg istimewa kecuali cipratan air dr air kemasan.

Namun saat malam harinya, dia dan teman-temanku memberikanku kejutaan yg tidak disangka. Setelah digojlok habis oleh teman-temanku dia datang membawa kue dan lilin. Tidak lupa dia memberikanku kado ulang tahun berupa tas dan coklat. Aku tidak menyangka dia akan datang dan memberiku hadiah. Aku saangat senang.

Setelah hari itu kami juga tidak banyak berbicara karena kesibukan masing masing hanya mata ku saja yang terus mengawasi gerak gerikny saat sosokny tertangkap jangkauan pandangku.

Hingga suatu saat, sekitar tgl 23 atau 24 Juli dia memintaku untuk menemaninya. Sebenarnya aku agak enggan tapi aku merasa tidak enak pada dia yg telah bgitu baik padaku. Laagipula aku ingin mengenalnya lebih jauh.

Di Sota, lampu padam pukul stg10 malam. Saat itu aku memutuskn utk ngobrol dgnny sampai batas lampu mati, jd hanya sekitar 1jam. Aku mulai mengobrol dgnya dia bercerita ttg keluarganya, pendidikanny dulu, tempatnya bertugas, dan kebiasaan masyarakat Sota. Pembicaraan ini mengalir begitu saja, dia mungkin tidak pintar tapi pengalaman hidupnya luar biasa dan aku suka caranya dlm memandang suatu kejadian. Lampu pun padam. Aku mengingkari janjiku dan memutuskan utk terus bersamanya, berdua dalam kegelapan. Aku nyaman berbicara dengannya dan aku menikmati setiap detiknya. Yaa saat itu aku semakin menyukainya.

Setelah itu kami memandang bintang bersama dg teman-temanku. Untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana wajahny terlihat lebih indah jika dibandingkan taburan bintang di langit.

Abang, aku tidak sanggup lagi menuliskannya dalam kata-kata. Mata ini sudah dipenuhi dg air mata saat aku menuliskan hal indah tentang dirimu. Abang, terimakasih telah hadir dalam kehidupanku. Terimakasih telah menjadi kado terindah yang dikirimkan oleh Allah untukku. Dimanapun kamu berada abang, aku selalu berharap abang baik-baik saja. Semoga Zat yang telah mempertemukan kita dpt kembali mempertemukan kita.

Jumat, 22 April 2011

Untitled

Huaaahhh.. Tiba-tiba pingin nulis menuliskan mimpi gw tadi malam.

Tahu ga? Tadi malam tiba-tiba gw memimpika dia yang gw temui di Sota. Hshhhh... Mimpi itu cukup mengganggu hari gw karena mimpi itu membuat gw mengingat dia. Tiba-tiba gw jadi galau dan kangen sama dia. Entah apa yang dilakukannya saat ini, lagi bertugas untuk pengamanan atau lagi tidur siang, gw ga tahu. Bahkan lokasinya dia dimana saat ini pun gw gak tahu. Hoossshhh yasudah lah. Satu hal yang mungkin perlu dia tahu, gw masih suka mikirin dia, entah sampai kapan perasaan ini berakhir.

Doaku terus menyertaimu abang, semoga abang baik-baik aja di tempat penugasan sana :)