Kamis, 28 Oktober 2010

Selamat hari sumpah pemuda!!

Satu nusa..
Satu bangsa..
Satu bahasa kita..
Tanah air pasti jaya..
Untuk slama-lamanya..


Hari ini adalah hari peringatan sumpah pemuda. Gak ada perayaan besar yang terjadi sama aku di hari ini. Namun, di beberapa lokasi aku lihat ada yang menyelenggarakan upacara untuk memperingati hari ini. Bagus deh :)

Walaupun aku tidak merayakannya, tapi dengan mengingatnya setiap tahun dan memaknai sumpah pemuda ini di dalam hati saja menurut aku cukup. Eh, nggak cukup. Harus ada tindakan nyata dari aku sebagai pemudi Indonesia. Mungkin yang aku lakukan sekarang bukanlah suatu hal yang besar, tapi aku yakin kalau dari sekarang makna sumpah pemuda sudah mulai difikirkan dan dihayati maka ke depannya aku bisa berbuat sesuatu untuk negeri ini. Amin.

Kalau menurut aku ya, saat ini rasa cinta warga Indonesia, terutama pemudanya, terhadap bangsanya semakin meningkat loh. Terlihat dari semakin banyaknya anak muda yang pakai batik, lalu ada Panji yang bikin provocative proactive, terus ada baju-baju I heart RI yang dibuat sama Hiduplahindonesiaraya.com, and so on. Lalu, banyak juga anak muda yang peduli sama bencana yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. Kepedulian mereka dengan menuliskan #prayforindonesia bahkan sempat jadi trending topic di twitter. Walaupun hash tag itu cuma berupa tulisan, dan bukan tindakan, setidaknya itu menunjukkan kalau mereka masih perhatian sama Indonesia.

Zaman sekarang ini, zaman di mana pemuda Indonesia sudah lebih maju dari zaman 45, tentunya membutuhkan suatu tindakan yang berbeda dalam memajukan bangsa ini. Cara yang ditempuh juga bisa beragam karena banyaknya akses yang bisa ditempuh pemuda Indonesia sekarang. Mungkin bisa dari segi pendidikan, penelitian, fashion, perdagangan, gerakan kemanusiaan, lingkungan, politik, dan pemerintahan. Deep down inside my heart, I'm sure this country will be one of the strongest country in the world.

Selasa, 26 Oktober 2010

Welcoming umbrella-parade season :)

Although there are so many people who hate this season -including me sometime- I still love this season. I love seeing so many people using umbrella, a very colorful view, under the gray sky. It looks like the rainbow were separated and down to this earth. Hahaa.. I love this moment. Enjoy this moment -a full of rain moment-. Once again, welcome umbrella-parade season :*

Minggu, 17 Oktober 2010

Lirik "Just The Way You Are" by Bruno Mars

I love this song. The lyrics, the rhythm, and the way Bruno sings it. And also, I wish someday there is a man that I loved will sing this song to me. Here's the lyrics:

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying

She's so beautiful
And I tell her every day

Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see

But every time she asks me do I look okay
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

Her nails, her nails
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy

She's so beautiful
And I tell her every day

Oh you know, you know, you know
I'd never ask you to change
If perfect is what you're searching for
Then just stay the same

So don't even bother asking
If you look okay
You know I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

Cinta dan Militer

Sebenernya aku gak tau mau ngasih judul apa untuk tulisan aku ini. Namun, yang terlintas di kepalaku ya hanya dua itu: cinta dan militer. Kedua kata yang mungkin dianggap oleh sebagian orang sebuah kata yang bertentangan, tapi sebenarnya keduanya sangatlah berdekatan.

Cinta. Sebuah hal yang sulit dideskripsikan. Seorang tokoh bernama Sternberg pernah mendeskripsikannya cinta dan membaginya menjadi romantic love, companionate love, fatuous love, dan consummate love. Menurut aku, itu gak masalah. Masalahnya adalah setiap orang punya penafsiran sendiri tentang cinta, termasuk aku. Aku baru saja jatuh cinta dengan seorang pria. Dia pria yang luar biasa. Luar biasa keberaniannya, luar biasa baiknya, luar biasa sopan santunnya, dan luar biasa rasa cintanya kepadaku.

Kami berkenalan di daerah pinggiran Indonesia, ya memang pinggiran karena daerah ini terletak di perbatasan NKRI-Papua Nugini. Dia bukan orang Papua, tapi dari Pinrang, Sulawesi Selatan. Untuk apa orang Sulawesi ada di Papua? Dia bukan transmigran, bukan pula orang pemerintahan, tapi dia orang militer. Dia bertugas menjaga keutuhan negara ini dengan menjadi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas). Dia dari bagian Infanteri, Batalyonnya terletak di Nabire. Yonif 753/ Arga Vira Tama.

Dia orang militer pertama yang dekat sama aku. Dia dengan berani mendekati aku yang waktu itu pernah jutek sama dia dan bahkan pernah menolak dia mentah-mentah.Namun, akhirnya aku luluh dengan usahanya. Suatu malam, dengan beraninya dia ngajak aku untuk ngobrol berdua dan aku mengiyakannya karena ngerasa gak enak sama dia. Awalnya aku cuma mau ngobrol sejam aja, tapi setelah satu jam aku merasa nyaman sama dia. Omongan kita mengalir gitu aja dan aku merasa cocok. Dia sama sekali tidak menunjukkan arogansinya sebagai orang militer, yang aku tangkap saat itu malah dia merasa rendah diri jika dibandingkan dengan orang sipil. Dia banyak cerita mengenai tugasnya di kompi dan bagaimana kesehariannya di kompi. Dia juga cerita tentang awal mulanya ia masuk militer. Dia bercerita bagaimana sullitnya pendidikan militer. Dia juga bercerita tentang suka dan dukanya saat harus bertugas di daerah terpencil. Cerita-cerita yang unik, mengharukan, sekaligus menyedihkan yang mungkin tidak bisa aku lupakan.

Saat berhubungan denganku, dia sangat santun. Dia bisa menjaga tubuhnya dengan baik saat kami hanya ngobrol berdua di tengah gelapnya malam. Dia siap membantu aku dan teman-temanku dalam mempersiapkan lokasi acara dan koordinasi dengan warga. Dia juga bisa romantis dengan memberiku beberapa hadiah yang sangat ku suka. Dia memberikanku kejutan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dia bisa merubah pandangan negatif militer Indonesia di kepalaku. Dia selalu berpesan kepadaku untuk tidak menganggap orang militer sebagai orang yang kasar dan aku akan selalu mengingat pesannya itu.

Sayang, kami harus berpisah. Aku harus kembali ke Jakarta dan dia tetap di sana. Bulan depan dia akan meninggalkan tempat kenangan kami karena masa tugasnya sudah selesai sehingga ia harus kembali ke Nabire. Saat ini, aku mengingatnya dalam seragam loreng hijaunya. Dia terlihat sangat gagah dan charming dengan seragam itu. Seragam loreng hijau yang kulihat itu bukan menggambarkan keangkuhan dan kesombongan pribadi, melainkan menggambarkan kecintaan kepada negeri. Sebuah seragam yang penuh dengan rasa pengabdian kepada Indonesia. Dulu aku bisa melengos acuh tak acuh jika melihat seragam loreng hijau, sekarang senyumku akan otomatis terkembang apabila aku melihat pria dengan seragam loreng hijau.