Selasa, 27 November 2012

Bintitan dan Iman

Bismillah..

Dalam 10 menit menjelang aku tidur aku mau cerita tentang hubungan antara bintitan dan iman. Ga ada hubungannya sih, tapi kalo buat aku ada.

Sebenernya bintitan adalah penyakit yang rutin aku idap. Dulu pas jaman kuliah hampir setiap tahun sakit bintitan. Setelah lulus udah mulai jarang dan baru kali ini nih kena bintitan lagi.

Sakit banget. Matanya bengkak, mau nunduk susah, melek berat. Sakit banget rasanya.

Sampai aku ingat ada seseorang yang bilang kalau segala penyakit yang diberikan oleh Allah pasti ada obatnya. Ya, aku percaya itu. Nah tapi aku ga mau beli obat karena ga enak minta uang sama mama dan kondisi keuangan ku pun lagi ga bagus.

Aku cuma punya modal: doa dan iman! Setiap selesai sholat aku minta sama Allah untuk disembuhkan dari bintitan, dengan modal yakin kalau Allah mendengar doa ku dan akan mengabulkannya. Selesai doa, aku tutup mataku yang kena bintitan dan ku bacain surat Al Fatihah.

Alhamdulillah aku hanya mengalami penyakit ini 24 jam, itu artinya cuma 5 kali sholat fardhu aja. Alhamdulillah. Aku semakin percaya bahwa Allah itu bener-bener mendengar dan mengabulkan doa ku.

Terima kasih  Allah. Terima kasih aku bisa menikmati kesembuhan secara gratis.

Laa haula wa laa quwwata illaa billah

Senin, 05 November 2012

Bayam terenak sedunia


Cerita ini berawal dari sakitnya rewang di rumah aku. Si mbak ini udah ikut di rumah aku sejak aku TK jadi sudah hafal betul kebiasaan-kebiasaan yang ada di rumahku. Sakitnya mbak tentu juga berpengaruh banyak dengan kehidupan di rumah, terutama urusan perut.

Sekarang (sebenernya udah dari beberapa hari yang lalu) mbak lagi sakit, beberapa urusan rumah seperti beberes rumah masih bisa aku handle bersama mama. Namun, hari ini sakitnya mbak tambah parah bahkan ga bisa keluar dari kamarnya.

Ini hari senin, semua orang di rumah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Termasuk aku. Pagi-pagi aku udah keluar rumah untuk beli sayur, namun ternyata tukang sayur langganan tidak berjualan. Sedangkan si mbak harus dikasih bayam karena memang butuh vitamin B.

Akhirnya aku bilang ke mama untuk beli bayam di Cijantung (tempat aku kerja saat ini) aja jadi nanti sore pas sampai rumah bisa langsung masak. Nah pas aku mau beli bayam di Cijantung, kata "bos" ku ga usah beli bayam karena bayam di halaman udah bisa dipetik, udah dikasih izin sama yang punya halaman. Alhamdulillah jadi gak perlu beli. Pas sore harinya ternyata yang ibu pemilik halaman bilang kalau bayam itu masih terlalu muda. Aku sempet sedih dan kecewa karena gak bisa pulang bawa bayam *lebay.

Aku usaha lagi sore-sore nyari tukang sayur, kali aja gitu nemu bayam karena emang aku ngotot harus pulang bawa bayam. Pas lagi di jalan mencari bayam, "bos" aku nelfon katanya aku gak usah beli bayam karena udah dicariin bayam sama Ibu. Pas dilihat aah bayamnya banyak banget dan masih segar. Aku seneng bangeeet. Si Ibu udah baik banget.

Aku sebenernya sudah harus ada di rumah sebelum maghrib karena harus nyiapin makanan buka puasa untuk Babeh, tapi jalanan macet. Sempet mikir juga, babeh buka puasa pake apa ya karena aku ga nyiapin makanan untuk buka. Aku sampe rumah pas azan maghrib, ada kejutan lagi ternyata ada beberapa makanan di meja makan. Babeh aku bisa masak air, bikin teh, dan goreng makanan. Bangga banget sama Babeh :*

Hahaha tapi ya namanya Babeh kan lelaki yak, ga bisa masak nasi. Gini karena di rumah kebiasaan di rumah masak nasi liwet, si Babeh nyoba nih bikin nasi liwet tapi gagal total. Haha. Akhirnya aku harus turun tangan masak nasi, sayur bayam, dan nyiapin lauknya.

Makanan baru siap santap setelah sholat Isya. Dan aku baru ngerasain bayam yang seenak ini :')

Ya, kebaikan yang ga diprediksi sebelumnya akan bikin seneng orang yang menerima kebaikan itu. Haha. Seru nih kayaknya kalo iseng berbuat baik sama orang lain ;)

Dan hari ini aku ga berhenti (lagi) mengucap syukur kepada Allaah SWT.
Alhamdulillaah

Jumat, 02 November 2012

A Letter to Letto

Kepada Band Letto
di Kota Pelajar atau penjuru daerah lainnya di bumi ini

Dear Band Letto,

Perkenalkan nama aku Nurul. Aku bukan penggemar berat Letto karena aku memang gak mau menggemari pemusik sampai segitunya. Namun aku adalah penikmat musik kalian since I was in high school. Sebelumya aku mau bilang kalau aku kurang bisa mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang belibet, njelimet dan rumit, tapi aku mengutarakan perasaan ku saat ini kalau..

Aku kangen sama band Letto.

Bukan sama personilnya tapi lagu-lagunya.
Emang sih ku belum dengar seluruh album barunya yang berjudul Cinta.. Bersabarlah.
Karena sejujurnya aku kurang tertarik.
Aku kangen sama lagu-lagu Letto yang di album "truth, cry, and lie".
Aku kangen sama cerianya musik di lagu "truth, cry, and lie"
Aku kangen lirik yang positif di lagu "I will find a way"
Aku kangen semangat dari lagu "Sampai nanti, sampai mati"
Kenapa sih mas-mas gak bikin lagu yang kayak gitu lagi?
Aku merindukan musikalitas berkualitas yang kalian tampilkan. Perpaduan antara lirik dan instrumen yang dahsyat. Dan liriknya gak melulu tentang cinta
Oke, sebenarnya aku buta not balok dan yang berhubungan dengan bunyi. Tapi whatever dengan kemampuan musikalitas aku, aku suka banget sama album pertama band Letto.
Entah karena hati ku yang terlalu sensitif atau apa tapi lagu-lagu di album itu berhasil menyentuh hati ku.
Liriknya sih yang paling aku suka. Maknanya implisit jadi aku bebas menafsirkannya dengan apapun, termasuk (kadang) aku menafsirkannya dengan hubunganku dengan Allah SWT.

Mas Noe and the gank oh please cepatlah menelurkan lagu baru lagi yang powerful, ceria, dan temanya cinta yang universal. Plis plis plis.
We need your high quality music. Aku pribadi jenuh dengan lagu menye-menye yang membuat orang galau semakin galau dan seperti mendapat reinforce dari lagu-lagu yang beredar di pasaran atas perasaan galau mereka itu.

Semoga aja dengan lagu-lagu kalian yang emang dari awal udah keluar dari jalur mainstream bisa membawa perubahan buat yang mendengarnya.

Semoga seluruh personil Letto diberi kesehatan dan ilham dari-Nya agar bisa membuat lagu-lagu bagus seperti di album pertama. Tetap semangat ya Mas-mas putro Yogjo. Semoga berhasil mengeluarkan album yang dahsyat lagi dan ga banyak dibajak. Aammiinn.

Salam hangat,

Nurul

Minggu, 28 Oktober 2012

Sumpah Pemuda 2012

Sumpah pemuda tahun 2012 ini sepi. Perayaan di TV juga sepi. Ga Asjik.
Aku jadi inget pas ada sumpah pemuda tahun 2008.

Saat itu aku masih semester satu di kampus jaket kuning. Aku dan teman-teman lainnya diundang untuk mengikuti acara sumpah pemuda yang ditayangkan langsung di beberapa stasiun TV nasional. Acaranya dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Ada banyak banget pertunjukan menarik di sana: tarian tradisional, penyanyi-penyanyi tenar, atraksi TNI, marching band dari taruna, dan baanyak lainnya. Bahkan presiden dan jajarannya juga hadir di sana.

Bukan, bukan perayaan heboh seperti itu yang aku mau, tapi prosesi mengenang makna sumpah pemuda.
Kalau kita bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu: Indonesia.
Bahwa perbedaan yang ada itu memperkaya kita bukan memperkeruh.
Bahwa perbedaan itu justru bisa menyatukan bukan saling menyakitkan.

Aku jadi ingat "jas merah". Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan baju mu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang, kewajiban mu lah
Menjadi tanggungan terhadap nusa

Minggu, 21 Oktober 2012

Pameran Alutsista, Monas 2012 (bagian dua)


Melanjutkan tulisan yang sebelumnya, ini adalah kisah aku saat meneruskan ke pameran alutsista di Monas. Kali ini aku berangkat dari rumah emang niat mau ke monas, tidak seperti perjalanan kemarin yang cuma numpang lewat. Hari terakhir pameran ini ternyata jauh lebih rame daripada hari sebelumnya bahkan dampaknya sampai rute busway central senen - harmoni diubah. Deuh!

Dengan peluh bercucuran aku menerobos hutan beton Jakarta dan sampailah di Monas. Alhamdulillah. Stand pertama yang ku lihat saat masuk ke monas adalah stand infanteri memang selepas Kopassus ada stand infanteri. Stand ini sih biasa, yang dipajang cuma senjata tapi hati aku yang ga biasa pas masuk stand ini *curcol dikit. Aku sempet bertanya tentang senjata yang mereka gunakan. Kalau anggota Kopassus biasa memakai berbagai macam senjata, nah anggota infanteri biasanya memakai SS buatan Pindad. Kata mas yang menjaga stand sih biasanya mereka pakai SS 2. Nah ada pembicaraan yang kocak saat aku lagi menanyakan tentang senjata, gini:

Mas        : “Mbak Ibu Persit ya?”
Aku        : “Eh, bukan kok mas (tersipu malu tapi bilang amin. Hahaha)”
Mas        : “Kalo gitu calonnya anggota ya mbak?”
Aku        : “Eh eh (panik sendiri)”
Mas        : “Iya mbak? Calonnya anggota ya mbak?”
Aku        : “Eh.. Mmm.. Iya mas (padahal ini asal iya aja. Hahaha)”
Mas        : “Tuhkaan. Tugas dimana mbak?”
Aku        : “Jauh mas, bukan di Jakarta”
Mas        : "Iya dimana mbak?"
Aku        : "Jauh deh mas"
Mas        : "Ya dimana?"
Aku        : "Rrr.. (mulai gedek karena si mas kepo banget, akhirnya jawab sekenanya) di Papua mas"
Mas        : “Oooh kalo di Papua masih pake SS1 mbak. SS2 paling dipake di Pulau Jawa aja”

Lalu berlanjutlah perbincangan tentang senjata SS. Katanya SS2 lebih canggih daripada SS1 dan SS2 belum diedarkan ke seluruh Indonsesia. Selain senjata, stand infanteri ini juga jualan yang loreng-loreng, dan ada beberapa panser. Belakangan aku baru tahu kalau panser yang ada di infanteri itu cuma dimiliki sama Yonif Mekanis 201 di Jakarta.

Stand berikunya adalah Penerbad. Nah di Penerbad ini isinya helikopter, jangan tanyakan aku jenisnya apa karena aku ga bisa nanya-nanya sama tentara di sana. Cuma bisa nanya tentang helikopter Super Puma yang mengangkut orang-orang untuk terjun payung. Aku juga sempet ngetok-ngetok badannya helikopter, aku kira dari baja yang luar biasa keras nan kencang ternyata bahannya kayak terbuat dari plastik gitu entahlah namanya apa.

Ada juga stand Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Di sini alutsista yang dipajang isinya semacam roket gitu namanya juga pertahanan udara, musuhnya ada di udara. Kenapa alatnya kebanyakan seperti rudal dan roket karena tugas mereka menembakkan pesawat atau semacamnya yang ada di udara dari darat. Buat aku stand ini biasa aja. Tapi berhasil menambah pemahaman aku tentang si arhanud itu sih.

Lalu ada stand Artileri Medan (Armed). Aku gak sadar kalau ternyata aku sudah memasuki wilayah mereka karena jenis alatnya agak mirip sama Arhanud: Semacam peluncur. Aku dapet hadiah mug looh di stand armed ini, jadi aku kan dateng sendirian ya trus mungkin muka aku planga plongo kayak orang bego, disapalah aku sama bapak "melati" yang namanya pak Arief (liat di baju dinasnya. Haha) trus dikasih tebakan untuk mengartikan quote tentang artileri gitu dan aku berhasil. Alhamdulillah. Aku kembali berjalan dan menemukan beberapa miniatur peluncur dan aku mulai kebingungan karena alatnya mirip sama arhanud. Aku bertanya ke mas yang jaga stand kenapa alatnya mirip sama arhanud. Terus masnya ngejelasin kalau rudalnya arhanud itu lurus nah kalo rudalnya artileri medan bisa bengkok. Nah loh aku jadi makin bingung, terus kenapa dibedain? Apa segitu istimewanya sampe harus dipisahin? Then berceritalah si mas itu.

Katanya kalau rudalnya artileri itu bisa menembak apa yang dibalik bukit, sedangkan arhanud di udara makanya kedua kecabangan ini dipisahkan dan alatnya juga beda. Aku nanya lagi, apakah asal nembak atau gak dan ternyata katanya ga asal nembak karena sudah ada orang dari armed yang ngasih penjelasan tentang medan dan mereka ikut ke rombongan infanteri (aku lupa apa nama peran orang yang ngikut infanteri ini). Si mas ngasih gambaran perang, katanya kalo ada perang yang maju duluan adalah infanteri dan didampingi sama kavaleri. Armed sendiri ada di bagian belakang. Jadi pas infanteri maju, di situ ada orang armed yang mengetahui keadaan medan, nah berdasarkan informasi yang didapat dari lapangan itu si orang menghubungi yang megang senjata jadi ga salah tembak.

Selesai Armed, apalagi ya seingetku udah deh. Selesai deh jalan-jalan nonton alutsista hari ini. Informasi yang aku tulis ini berdasarkan apa yang aku dapat dari pameran ataupun dari hasil ngobrol sama anggota TNI lain yang ga hadir di pameran. Dari pameran kemarin itu sih aku ngerasanya antusiasme warga terhadap militer masih tinggi, kabar baik untuk mereka. Aku juga setuju kok kalo dua matra lainnya ikut menyusul bikin pameran seperti ini atau pameran ini rutin dilakukan setiap tahun. Hehehe. Saran aku untuk panitia pelaksana, tolong tempat sampah di arena pameran diperbanyak dan buka booth foto sama tentara ganteng karena tenntara-tentara yang jaga pameran laku diajak foto bareng. Hahaha.

Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia! Jayalah di darat, laut, dan udara!




Ini adalah mug hadiah dari Armed. Terima kasih :")



 Ini adalah gapura yang menyambut kedatangan sebelum masuk ke arena



Salah satu gambar yang ada di gapura



Ini foto aku sama salah seorang Kowad. Di foto ini aku memakai masker yang bisa digunakan untuk menyaring udara. Maskernya dipajang di stand Direktorat Penelitian dan Pengembangan TNI AD.



Salah satu seragam yang dipakai saat misi perdamaian



Mobil kenegaraan yang pernah dipakai oleh Presiden RI yang pertama



Salah satu pajangan yang ada di Armed

Pameran Alutsista, Monas 2012


Ini cerita dari dua minggu yang lalu, tepatnya hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2012 kemarin aku pergi ke pameran alutsista TNI AD di Monas. Pameran ini diadakan untuk memperingati ulang tahun TNI ke 67. Yah namanya juga alutsista, alat utama sistem pertahanan Negara, yang dipamerin jelaslah alat-alat perang yang biasa digunakan. Aku datang ke pameran ini sendirian dan awalnya sempat khawatir apakah aku akan bisa bertahan di pameran ini atau gak karena yang dipajang alat-alat yang aku ga ngerti sama sekali. Dengan modal nekad dan sotoy berangkatlah aku ke monas (sebenernya sekalian jalan menuju kantor mama juga sih).

Pertama dateng ke sana aku celingukan sendiri sempet bingung sama arena pamerannya, tapi untung ada denah lokasi yang membantu aku memahami kondisi medan *tseilah. Tempat pertama yang aku datangi adalah bagian indoor. Di bagian ini isinya perusahaan-perusahaan yang bermitra sama TNI, ada sritex, pindad, dan perusahaan lainnya yang aku ga hafal namanya. Di bagian ini juga ada stand akmil, penelitian dan pengembangan AD, sama dinas perhubungan AD.

Di stand akmil isinya ya all about akmil, mulai dari seragamnya bahkan sampai tarunanya juga dibawa untuk jaga stand dan banyak loh yang foto sama doi. Hahaha. Trus di dinas litbang AD aku sempet bertanya tentang alat-alat yang sudah mereka berhasil kembangkan, beberapa alat yang berhasil aku ingat ada alat pendeteksi air, alat pendeteksi suhu luar ruangan, rompi untuk latihan menembak yang sudah terkomputerisasi, dan masker penyaring udara. Aku sempet nyobain memakai masker penyaring ini dan rasanya pengap! Jadi si masker ini berfungsi untuk menyaring udara yang terkontaminasi, kayak di merapi kemarin itu, jadi ga perlu lagi tabung oksigen. Ada lagi stand Dinas Perhubungan TNI AD. Di stand ini dijelasin semua tentang TNI AD, mulai dari lambang, pangkat sampai warna baret di seluruh kecabangan TNI AD. Ada juga beberapa buku yang dibuat dan (sayangnya hanya) diedarkan khusus di lingkungan TNI AD. Aku dapet hadiah majalah Defender loh dari stand dinhub AD ini karena aku terus menerus nanya apakah buku-bukunya itu bener-bener ga dijual. Hahaha.

Ah iya, aku juga sempet usul sama yang jaga stand biar TNI AD bikin akun twitter kayak saudaranya, TNI AU. Sampai tulisan ini diturunkan alhamdulillah twitter resmi TNI AD resmi rilis tanggal 19 Oktober kemarin :")

Puas melihat yang di dalam, aku pun keluar. Nah sejujurnya aku lupa setelah stand ini stand apa, tapi seingetku stand Direktorat Kesehatan TNI AD. Stand ini biasa aja, malah agak serem kalo menurut aku karena ada TNI yang ceritanya terluka parah. Hhhiiiyy. Selanjutnya stand Direktorat Peralatan. Isinya kebanyakan panser dan sebagainya, aku ga begitu inget. Hahaha. Lalu ada stand Direktorat Perbekalan dan Angkatan TNI AD. Nah di sini nih aku nemu makanan yang langka di bumi Indonesia: TB dan kroni-kroninya. Setelah sekian lama akhirnya aku bisa makan lagi yang namanya biskuit TB dan nasi ransum. Gretong! Alhamdulillah. Di stand ini dipamerkan juga sleeping bag yang bisa terapung di atas air. Ada Havercraaft juga dong dibawa ke monas. Totalitas. Aku sempet nanya sama tentara yang menjaga kendaraan ini katanya dibawanya pakai container. Niat luar biasa!

Nah aku bener-bener lupa sama stand yang berikutnya. Topografi kalo ga salah. Nah ini kan kerjaannya tentang pemetaan, jadi alutsista yang kemarin dipamerkan ya ga jauh-jauh dari itu GPS, solar cell, dan pesawat kecil (bikinnya kerjasama dengan ITB) untuk memfoto permukaan. Ada juga stand Kostrad isinya pakaian mereka dan senjata-senjata yang mereka gunakan. Ada dua baju yang menarik perhatian aku: baju hitam yang sama seperti bajunya Gultor Kopassus dan baju sniper. Yang baju hitam itu ternyata emang sama seperti yang di Gultor, biasa dipakai sama Raider dan Zeni. Terus baju sniper ini lucu kayak benang-benang yang terjuntai belum terjahit, oh kalau tahu Sully di Monster.Inc nah bajunya mirip sama bulunya si Sully itu, kriwel-kriwel ga keruan tapi enak dipegang #eh.

Di Direktorat Zeni banyak juga yang menarik perhatian aku misalnya mesin untuk pembersih air yang ternyata airnya bisa diminum beneran, ada juga mesin pencacah enceng gondok, mesin pencacah sampah, dan mesin penjinak bom. Kayaknya Jihandak emang masuk Zeni (dan aku baru tahu itu). Terus aku kira Zeni kerjaannya cuma konstruksi aja, jadi bikin bangunan terus tapi ternyata enggak karena ada juga bagian destruksi.


Nah, ini stand yang paling menarik untuk aku: stand Kopassus. Hihihi. Aku kan emang udah baca buku “Kopassus untuk Indonesia” tapi baru bener-bener mendalami *tseilah pas pameran ini. Perkenalan alat-alat mereka kemarin betul-betul membuka mata aku tentang pembagian dalam Kopassus. Jadi di depan stand mereka ada sekitar enam ranpur (kendaraan tempur) yang dipamerkan. Belakangan aku baru tahu kalau itu semua yang memakai adalah Satgultor (Satuan Penanggulangan Terror) Kopassus. Nah untuk kecabangan yang lainnya (free fall, daki serbu, dan penyelam) alat-alatnya dipamerkan di dalam. Ada alat yang bikin aku mupeng, alatnya penyelam. Jadi penyelam di Kopassus ga perlu tuh bawa tabung seperti diver kebanyakan, mereka ada alat sendiri bentuknya agak kotak yang diletakkan di dada yang berfungsi untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Cool berat! Ga perlu tabung oksigen bukan berarti mereka ga punya sama sekali, Kopassus masih memakai juga kok tabung oksigen tapi tergantung situasinya. Si alat yang diletakkan di dada ini punya kelebihan dengan tidak mengeluarkan gelembung jadi guna banget untuk operasi yang butuh penyamaran. Wetsuit yang mereka sih pakai wetsuit biasa, tapi alat pengukur kedalaman, kompas, dsbnya yang punya Kopassus wowww berat. Mau doong diving sama orang Kopassus. Dua kecabangan (gultor dan penyelam) itu sih yang bikin aku pingin bilang wow sambil koprol. Hahaha. Ada lagi yang mau aku acungin jempol dari stand Kopassus: tertib dan bersih. Tertib karena orang Kopassusnya mengatur areanya sendiri dengan menggunakan pengeras suara dan menyediakan tempat sampah di lingkungan stand mereka. Fyi, seliat aku cuma di stand kopassus ini yang ada tempat sampahnya. Emang deh ga heran kalo namanya pasukan khusus.


Emm.. Perjalanan aku berakhir di sini karena udah ditungguin mama di kantornya (Aku ditelfonin berkali-kali!). Ga terasa banget aku menghabiskan waktu sekitar 4 jam di monas dan belum sempet ke semua bagian. Hahaha. Makanya aku berebcana ke monas lagi hari Minggu, pas hari terakhir pameran. Hihihi.

Senin, 03 September 2012

Where have you been, Nurul?

Allah itu Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Islam, tapi seberapa dekat aku dengan Allah? Aku mencoba refleksi diri dari perjalananku sejak mengenal Islam sampai saat ini

Aku sudah beragama Islam sejak lahir. Kedua orang tuaku beragama Islam, ya secara otomatis agama ku pun Islam.

Sejak kapan aku mulai mengenal agama ini? Mungkin aku kenal sejak sebelum usia TK tapi aku lebih bisa mengingatnya kalau aku mengenal Islam sejak TK karena aku masuk TK Islam. Sejak usia TK aku sudah diminta berhafal doa-doa sehari-hari dan juga belajar tentang para Nabi. Aku juga belajar mengenai lagu-lagu Islami dan belajar membaca huruf Al-Qur'an. Aku baru sadar saat dewasa, ternyata aku mampu membaca tulisan arab terlebih dahulu daripada membaca tulisan huruf latin karena sejak TK aku sudah diikutkan pengajian di dekat rumah.

Jenjang pendidikan berikutnya aku masuk ke SD Islam. Di bangku SD ini aku mulai mengenal Allah dan para nabi-Nya. Aku belajar tentang kewajiban agama, rukun iman, rukun islam, dan mulai hafalan surat-surat pendek di Al-Qur'an. Aku juga sempet mau pakai jilbab dari SD tapi masih ragu. Di masa SD aku juga dilatih jadi qari'ah tapi gagal. Hahaha karena aku dulu ngerasa ga penting baca Qur'an dilaguin segala, baca sesuai tajwid sudah cukup. Aku juga hafalan bacaan shalat pas SD, hafalan doa-doa setelah sholat, belajar lebih banyak tentang sholat-sholat sunah, dan penulisan Allah. Aku sempet misuh misuh sendiri pas kecil karena buku catatan ku jadi jelek karena penulisan Allah dan kata ganti-Nya.

Jadi dulu pernah didikte mengenai suatu bahan ajaran Agama Islam. Didikte artinya guru membacakan dan murid menuliskan, bukan soal dikte hanya bacaan yang dibaca oleh guru dan kita sebagai muridnya menyalin apa yang dibacakan. Kebetulan di bacaan yang dibacakan oleh guru itu banyak penulisan Allah dan kata ganti untuk Allah (-Nya, Ia, Engkau, dsb). Aku yang saat itu masih kecil tidak menuliskan kata ganti untuk Allah sesuai EYD, jadi aku tulis "-Nya" ya seperti biasa "-nya", "Ia" aku tulis jadi "ia" (see the differences?) Aku sebel banget sama guruku yang berkali-kali menekankan "N nya huruf besar ya anak-anak" atau "I nya huruf besar ya anak-anak" sebab di kalimat yang aku tulis, kata ganti untuk Allah aku samakan seperti kata ganti untuk yang lainnya dan aku gak ngerti makna huruf kapital itu untuk apa. Walhasil kalo guruku ngingetin ya ku coret hurufnya dna ku ganti yang bener, tapi kalo ga ngingetin ya ku diemin aja soalnya kalo banyak yang dicoret catatanku jadi gak rapih. Sedangkal itu ya aku waktu SD.

Kemudian aku menginjak SMP. TK dan SD aku di sekolah Islam, nah SMP aku bersekolah di sekolah negeri. Di sini lebih plural, yang tadinya ga punya temen agama hindu di SMP ini ketemu, pas SD kondisinya kondusif untuk sholat pas di SMP lebih bebas, di SD hampir setiap hari ada pengajian di kelas di SMP gak ada, dan tanpa aku sadari aku mulai kehilangan keislamanku. Pas SMP awal aku jarang sholat wajib karena aku lebih mementingkan main sama teman daripada sholat. Kelas 1 SMP aku masuk siang jadi waktu itu aku berdalih kalau waktunya gak cocok antara sekolah dan sholat. Sempet beberapa bulan aku jaranag sholat tapi terus ada sebuah kejadian (aku lupa) yang membuat aku kembali mengerjakan sholat fardhu dan alhamdulillah gak putus sampai sekarang.

Pas SMP awal aku juga sempet kelabakan saat diminta membaca Al-Qur'an. Seriously, kelabakan seakan-akan aku lupa semua sama huruf hijaiyah dan gak tau apa itu huruf alif, ba, dsb. Aku bingung, istighfar, dan aku mulai membaca surat pendek yang sudah aku hafal dan alhamdulillah ingatanku mengenai huruf hijaiyah kembali. Masa SMP ini bisa ku bilang masa terjauh aku dengan agama ku dan Allah, aku bandel. Ga sebandel sampai ngerokok, minum, atau apa tapi kalau dibandingkan dengan sekarang bisa ku bilang pas SMP aku bandel.

Masuk ke SMA, terima kasih kepada Allah yang walaupun aku bandel dan males belajar aku bisa masuk ke salah satu SMA ternama di Jakarta dan akhirnya aku bersyukur pernah bersekolah di SMA tersebut. Di SMA aku bertemu teman-teman baru, kali ini lebih heterogen mulai dari kondisi sosial ekonomi, appearance, sampai aqidah. Jadwal di SMA ku ini masuk pagi pulang sore, sekitar jam 15. Secara otomatis, sholat ku pun lebih terjaga karena jadwalnya enak. Selain itu, guru di sekolah ini cukup cerewet tentang agama, kalo hari Jumat siang aja ada sidak: laki-laki ke masjid, perempuan ke ruang audio visual. No excuse. Di SMA ini aku mulai sering sholat dhuha, puasa senin-kamis, dan diskusi sama teman-teman yang lebih faham agama. Aku mulai melibatkan Allah di bangku SMA ini, mulai dari cerita tentang gebetan sampai berdoa untuk kelulusan SPMB. Kalau yang SPMB ini gak lepas dari bimbingan belajar Nurul Fikri juga sih yang setiap mulai belajar dengan berdoa dan banyak tempelan doa di tembok kelas.

Untuk lolos SPMB, aku usaha, mama usaha, bapak usaha, dan melibatkan Allah. Aku belajar dan sholat, mama dan bapak ikut bantu dengan doa dan sedekah serta minta bantuan doa dari orang lain. Alhamdulillah aku lulus SPMB.

Di bangku kuliah, awal kuliah aku mulai merasakan hawa "bebas" lagi nih. Awal kuliah sempet agak bandel karena kebawa sama temen-temen SMA dan kebiasaan kita waktu itu. Namun kemudian hal itu gak berlangsung lama. Aku ketemu sama temen-temen yang luar biasa di kampus kuning ini. Luar biasa macem-macemnya dan aku mulai menyadari aku berada di "lingkaran" yang mana.Teman main dan saudara aku mayoritas berjilbab dan aku terus teringat tentang ayat untuk mengulurkan jilbab (karena bapak sering ngomong juga sih). Entah mengapa juga aku tiba-tiba merasa malu. Malu dengan rambut, leher, tangan, dan kaki yang tampak. Aku ngobrol sama temen-temenku yang berjilbab tentang awalnya mereka berjilabab dan rasanya berjilbab, setelah mendapat jawaban aku mantap berjilbab di liburan semester empat menuju lima. Aku langsung minta mama untuk temenin ke toko baju esok harinya karena aku mau pakai jilbab. Mama setuju.

Apa aku langsung menemukan Allah setelah itu?

Enggak. Jaman aku baru pakai jilbab dulu, masih agak bandel juga. Sholat sih alhamdulillah masih jalan tapi ya ngajinya jarang. Sholat dhuha dan tahajjud? Hmm.. Bisa dibilang hampir gak pernah, kalau gak bisa tidur atau ada perlunya aja aku baru sholat tahajjud. Aku pernah mengingat kebesaran Allah saat belajar faal. Ilmu itu yang membuat aku sadar bahwa manusia ini ada yang menciptakan serta organ di tubuh manusia tidak diciptakan dengan sia-sia dan saat belajar di kelas aku cuma bisa  bilang "Allah itu memang luar biasa". Namun ya itu aja, cukup sekedar kagum sama Allah. Dalam hal pinta meminta aku minta ya cuma minta aja, doa ya doa aja, curhatnya masih lari ke diary, twitter, atau facebook.  Aku baru sadar, sampai mau lulus kuliah pun aku masih minim mintanya sama Allah, minta sih tapi gak maksimal. Astaghfirullah.

Baru sekarang-sekarang ini sekitar hampir setahun yang lalu aku mulai sering sholat dhuha, aku mulai merasakan kehadiran Allah. Dan aku juga merasa bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadaku. Aku juga sekarang mengurangi curhat di twitter atau facebook, ga seperti setahun atau dua tahun yang lalu. Aku ngerasa masih perlu memperdalam lagi ilmu agama dan terus mendekatkan diri pada-Nya. Caranya? Yaa banyak-banyak mengingat Allah, banyak doa, banyak melakukan hal-hal yang Allah sukai, dan yakin. Yakin? Iyalah. Yakin itu iman. Iman kepada Allah kalau menurut aku bukan cuma percaya kalau Allah itu ada melainkan juga kalau Allah itu tempat satu-satunya untuk mengadu, meminta dan mengharap. Hahaha jadi inget ustad Yusuf Mansur yang selalu mengingatkan untuk melibatkan Allah.

Kalau udah mengadu dan meminta sama Allah terus ga dikasih gimana? Ya sabar. Kayak aku ini, mungkin emang belum dikasih atau permintaan yang akan dikabulkan Allah itu butuh pengorbanan yang besar: kesabaran yang luar biasa *talk to myself

Aku, sebagai pemeluk Islam dari lahir baru sering melibatkan Allah sekarang, di saat usia sudah berkepala "2". Malu. Wajar aja sih menurut aku kalau Allah ngasih aku teguran sekarang, asal jangan lama-lama ya Allah tegurannya, ga kuat euy. Dan semoga aku selalu mengingat-Mu dan melibatkan-Mu sampai nanti, selamanya. Aamiin.

Ps: Aku baru faham kenapa penulisan kata ganti untuk Allah (Tuhan) dibedakan karena memang makhluk dan penciptanya berbeda.


Selasa, 28 Agustus 2012

Hatur nuhun Bandung!

Tanggal 10 sampai 12 Agustus 2012 aku dan Berwi melakukan perjalanan ke Bandung.

Aku dan Berwi berangkat hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 dengan menggunakan travel Baraya yang berangkat dari Tanjung Barat jam 10 pagi. Harganya naik (mungkin karena weekend dan menjelang lebaran) jadi 68 ribu padahal biasanya gak segitu. Perjalanan sekitar 2 jam sampai di Bandung sekitar jam 13 terus kita langsung melakukan perjalanan berikutnya: menuju Pasir Impun! Di tempat itulah aku dan Berwi akan menumpang nginap di rumah teman tercinta, Yasinta D**i.

Sampailah kita di Pasir Impun. Bener-bener gak ada bayangan Pasir Impun itu daerah macam apa sampai akhirnya Yashi datang menjemput dan terlihatlah daerah itu kayak apa. Jadi jalanannya menanjak dan sudah ramai, gak ada angkutan umum yang ada cuma ojek dengan helm pink, dan jalanannya agak rusak. Namun di samping itu semua jalanannya memberikan pemandangan yang bagus yaitu kota Bandung dari atas, jadi kalau lewat jalan itu malam hari akan banyak lampu-lampu kecil yang dapat terlihat dari ketinggian. Baguus.

Sampai di rumah Yashi, kami beres-beres bentar, leyeh-leyeh sambil nunggu waktu Ashar. Setelah itu, kita pergi ngabuburit dengan menggunakan dua motor. Kita belum tau akan buka puasa di mana, tapi tujuan pertamanya adalah: pusat pendidikan infanteri. Pusdikif Bandung. Beberapa bulan yang lalu keluarganya Yashi sempat tinggal di situ karena Bapaknya kerja di Pusdikif terus dia nunjukkin deh rumahnya yang lama. Aku dikasih hadiah tambahan sama Yashi: diajak jalan-jalan keliling komplek perumahan tentara. Sounds silly but that was cool. Dan aku seneng banget. Hahaha.

Nah dari situ baru deh kita cari tempat makan untuk buka puasa. Awalnya, pilihan jatuh pada "Bebek Slamet" tapi aku dan Berwi menolak karena resto itu ada di Jakarta. Belakangan aku  baru tahu Yashi milih Bebek Slamet yang deket Pusdikif karena di situ sering ada akustikannya gitu. Akhirnya kita makan di Bancakan. Rumah makan yang ramai dan cukup murah menurut aku.

Rumah makan Bancakan ini rrraaammmmeeeee banget. Ngantri makannya sampe 3 meter lebih. Mungkin karena modelnya rumah makan prasmanan jadi semuanya yang mau ambil jadi harus antri dulu. Rumah makan ini lucu deh, modelnya kuno gitu dan harganya relatif murah. Rasanya seru kalo nraktir temen2 di sini *ga mau rugi. Hahaha. Dari rumah makan Bancakan kita meluncur ke Jln Braga, took some pictures. Dari Braga kita pulang, sholat, dan istirahat.

Hari berikutnya kita keluar dari siang, abis zuhur. Meluncur ke Cimahi untuk nengokin yang lagi pendidikan. Ternyata Bandung-Cimahi-Bandung cukup memakan waktu juga. Mana akhir pekan, jalanan ikut macet. Kita sampe Cimahi sekitar jam 2 siang terus pas sampai Bandung lagi udah jam 5 sore, padahal cuma sebentar aja di Cimahi karena jalanan macet dan kita juga ngejar buka puasa di SMAnya Yashi di Buah Batu. Sampailah di SMAnya Yashi dan masih kosong krik krik. Ga sekosong itu sih tapi cukup membuat Yashi males buka puasa di situ. Hahaha.

Setelah diajak jalan-jalan di deket SMAnya Yashi (naik motor, bukan jalan kaki) pilihan buka puasa jatuh padaaa *drum rolls* Gampoeng Aceh! Rumah makan yang ada mushollanya, itu yang jadi pertimbangan utama kita. Tapi gak juga sih, overall rumah makannya menarik, dari interior, ragam makanannya, rasanya, sampai free takjilnya. Hihihi. Yang paling aku suka di sepanjang jalannya itu ada banyak makanan, salah satunya pisang ijo sebrang gampoeng aceh yang rasanya enak dan harganya 7ribu rupiah. Worth it lah.

Abis makan di Gampoeng Aceh kita nyobain martabak San Fransisco yang letaknya masih di deket Gampoeng Aceh. Pas liat price list-nya "Duh harganya kok begini, tapi udah kadung penasaran sama rasanya" tapi akhirnya tetep beli juga martabak telor yang harganya medium. Daripada gak beli terus nyesel seumur hidupkan?

Makan sudah, martabak juga sudah di tangan kita lalu meluncur ke SMAnya Yashi. Sekolahnya guede banget. Di situ gw sama Berwi gosipan mojok berdua sambil nungguin Neng Yashi reunian sama temen-temennya. Di SMA itu juga pertama kali aku makan martabak telor San Fransisco dan langsung jatuh cinta pada gigitan pertama. Aaaahh enak banget rasanya.

Agenda malam ini selesai, ditutup dengan makan martabak bareng di kamar Yashi. Besoknya kita balik ke Jakarta, dijemput di rumah Yashi sama temen lainnya yang ada di Bandung juga. Setelah ngobrol sana sini sama orang tua Yashi kita pun pamit, agak menyedihkan *lebay. Bapak-Ibunya Yashi asyik banget, bapaknya cerita kalau beliau suka lari lintas alam dari satu gunung ke gunung lain dan mendengar ceritanya tentang itu menarik banget. Bapaknya juga cerita tentang tempat dinasnya dulu. Menyenangkaan. Oh, kalau mamanya Yashi jago bikin pepes ikan, aku suka banget sama pepes buatannya. Hihihi. Makasih yaa om dan tante :')

Nah, jadi temen kita yang jemput ini namanya Ilham. Ini pertemuan kedua aku sama dia, karena awalnya emang temennya Berwi. Jadi Mas Ilham ini harus menjemput pesawat yang mendarat di Bandara Husein jam 11 untuk ngambil kiriman sedangkan kita baru cuss dari rumah Yashi di Pasir Impun hampir jam setengah 11. Walhasil si Mas Ilham ngebut bawa mobilnya, dari ngembat jalur lawan sampai ngebut di jalanan berlubang. But that was okay mas, aku sama Berwi faham kok *peace. Kekejar tuh, jam 11 kurang sampai di bandara. Yeay!

Kiriman terselamatkan dan semua senang. Terus kita dianter beli oleh-oleh di prima rasa dan brownies amanda. Eeh dapet bingkisan juga dari Mas Ilham: maicih empat kantong! Assiikk. Buah tangan sudah didapat dan sekarang waktunya pulang. Kita diantar ke Leuwi Panjang untuk naik bis Primajasa jurusan Lebak Bulus. Thank you for your kindness mas :)

Bis Primajasa harga tiketnya juga naik loh, jadi 60ribu. Di bis aku sama Berwi kebanyakan tidur soalnya mau gosipan juga gimana, wong lagi puasa. Kita berpisah deh di Pasar Rebo. What a nice short vacation. Makasih ya Yashi dan Berwi dan Hatur nuhun Bandung! :)

Yashi, Berwi, dan aku di Gampoeng Aceh

Selasa, 24 Juli 2012

Kilauan Kiluan

Waaahh.. Sudah lama ya gak nulis di blog. Maklum, seringkali ada aja kegiatan yang bisa menghambat aku untuk menulis dan membagi cerita. Tapi pagi ini, dengan duduk di salah satu restoran donat di Cilandak Town Square aku mau membagi cerita ku di awal bulan Juni ini: Kiluan!

Yup mungkin ada beberapa yang udah pernah dengar tentang Kiluan, betapa indah dan sepinya pantai itu. Kiluan itu sebuah pulau yang terletak di Lampung bagian selatan. Konon katanya Kiluan itu memiliki arti 'harapan' karena ada beberapa tetua (atau raja ya?) Lampung yang berharap untuk dimakamkan di pulau itu makanya disebut Pulau Kiluan. Oh dan Kiluan itu sudah dijadikan tempat wisata dari awal tahun 1990-an tapi hanya terbatas untuk wisatawan mancanegara nah sejak krisis moneter 1998 pengunjung Kiluan ikut berkurang nah penduduk setempat mulai mencari cara untuk menghidupkannya kembali dengan promosi ke wisatawan lokal. Pulau ini sudah mulai dibuka ke wisatawan lokal kira-kira sejak tahun 2002 tapi aku baru tahu ada pulau (bahkan dulu aku ngiranya pantai!) ini tahun 2011. Hahahaa betapa basinya aku.

Sekarang aku mau cerita tentang perjalanan aku ke pulau itu :)

Aku pergi sama temen-temen kantor, berangkat hari Jumat malam (ba'da Isya) dari kantor yang letaknya di kawasan Sudirman menuju ke pelabuhan Merak. Kami melewati tol Jakarta-Tangerang beradu dengan truk-truk yang berukuran jumbo. Jalan sehabis Isya dari Sudirman, kami naik kapal tengah malam. Yaa lama perjalanannya sekitar 3 jam lah yaa dari Sudirman ke Merak.

Di kapal, kami udah ga dapat ruangan yang ber-AC akhirnya duduk di kelas ekonomi. Ini pertama kali aku naik kapal feri yang menyeberang ke Lampung. Jadi yang aku tulis yaa yang setahu aku aja. Di kelas ekonomi ini ramai sampai ada beberapa orang yang ga dapet tempat duduk akhirnya menepi ke pinggiran kapal (dek ya namanya?). Malam, dingin, ngantuk, paling enak makan pop mie nah temen ku beli satu pop mie harganya 12ribu aja dong. Oke itu intermezo. Di ruangan ini, namanya juga ekonomi ya banyak orang ngerokok jadi bau asep :(

Kerjaan aku di kapal tiduurr aja, ada yang jualan juga tetep aja tidur. Daan menjelang subuh rombongan tiba di Lampung (Yeay!) Kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kiluan dan berhenti sesaat hanya untuk sholat subuh, makan pagi, dan menjemput guide. Perjalanan dari Bakauheni ke Pulau Kiluan jauh juga ternyata karena rombongan baru sampai di dermaga untuk nyebrang ke Pulau Kiluan tuh tengah hari. Berapa lama ya? Mmm.. Sekitar 6-7 jam lah yaa dari Bakauheni.

Tapi yaa di jalan menuju ke dermaga itu serru banget. Mataku dimanjakan (tseilah) dengan pemandangan indah gunung-laut-perkampungan dan ada markas marinir (eh ini oot). Terus kontur jalannya juga seru banget bikin yang nyupir dan penumpang ga bisa tidur karena ada jalan yang agak rusak.


Nah itu salah satu jalan yang harus dilewati untuk menuju Kiluan. Ga semua jalan menuju dermaga Kiluan bentuknya menyeramkan seperti ini, ada jalan yang halus, gronjel-gronjel, dan jalan perkampungan. Pemandangannya pun luar biasa karena ganti-ganti kadang hutan, kadang kampung, dan yang paling menakjubkan ada satu jalan yang (karena ini jalannya naik-turun yaa) pas kita posisi nanjak di depan mobil itu ada pemandangan laut jadi seakan-akan lautnya di atas mobil. Subhanallah.

Oke, skip tentang perjalanannya. Akhirnya sampailah di dermaga untuk menyebrang ke Pulau Kiluan. Fyi, saat sampai di dermaga itu panas bangget yaa, temen-temenku sampai langsung pakai sunblock. Hahaha. Dari situ kami naik kapal (aku sih dengernya namanya Ting-Ting dan yang keinget sampe sekarang namanya ya Ting-Ting itu :P) yang kayak sampan terus ada empat bilah bambu di sisi kiri kanannya. Satu perahu bisa muat sekitar 3-6 orang plus barang bawaan. Lagi-lagi aku menyebut nama Allah saat naik perahu ini. Bagus banggeett lautnya. Kiluan itu letaknya di teluk jadi lautnya masih tergolong dangkal dan airnya jernih banget :')

Voila! Sampailah kami di penginapan. Penginapan sederhana, bangunan bertingkat berdinding kayu dan terdiri dari enam kamar. Kami yang udah antusias bangget langsung nge-tag kamar, beberes bentar dan langsung kecipak kecipuk di air laut pake alat snorkel sewaan dan berenang di tepian laut sambil ngeliat bawah laut, tanpa guide karena guidenya masih dipake sama kelompok lain. Hati-hati looh ga semua pantai di Kiluan ini bebas batu, ada beberapa lokasi yang karangnya nyakitin dan tajam-tajam.

Akhirnya beberapa teman baru snorkeling sore hari. Aku memilih gak ikut karena mau foto-foto cantik sore hari di tepi pantai karena besok sore udah gak di Kiluan lagi. Sore datang dan aku dan beberapa wanita cantik lainnya foto-foto di tepi pantai. Pasirnya putiiihh dan bersiiihh. Malamnya, kami makan bersama dengan bakar-bakaran ikan dan beberapa makanan lainnya yang sudah disiapkan oleh pemiliki penginapan.

Besok paginya aku bangun pagi dengan semangat karena akan pergi melihat lumba-lumba. Aku kira awalnya akan ada spot tertentu untuk melihat lumba-lumba. Ternyata tidak sodara-sodara. Jadi aku harus naik kapal kayu itu dulu satu perahu empat orang (udah termasuk tukang perahunya) terus dibawa muter-muter ke laut hampir ke samudra Hindia ga ada spot khusus jadi kayak berburu lumba-lumba aja sedapetnya dimana. Cukup lama juga totalnya 3 jam kali ya pulang-pergi. Itu juga ngeliat lumba-lumbanya tergantung keberuntungan. Pas kapal aku (mungkin karena isinya orang-orang baik) jadi sering ngeliat lumba-lumba ada yang berenang biasa, loncat, sampe salto. Nah tapi ada temen yang lainnya cuma ngeliat dua lumba-lumba, bayangkan segitu jauhnya ke tengah laut cuma ngelihat dua itu pun sirip atasnya aja. Yaa nasip lah yaa.
Namun, sekali lagi aku merasa kebesaran Allah saat naik kapal melintasi lautan yang super duper luas itu, aku tiba-tiba ingat Surat Ar-Rahman ayat 24: "Dan Kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung" :")

Sehabis lihat lumba-lumba, gak sampe zuhur kami segera kembali ke Pulau Sumatera dan meninggalkan kenangan di Pulau Kiluan. See you again Kiluan <3

Selamat datang di Teluk Kiluan. Horeeee!!


Sore hari di Kiluan

Itu dia sirip lumba-lumbanya. Uuuuu~ 

These are my favorite girls :*


Kamis, 12 Juli 2012

Prasetya Perwira

Aku menulis ini bukan karena ada di Magelang.

Bukan juga karena punya pacar yang lagi ikut prasetya perwira.

Atau karena punya pacar yang udah jadi perwira.

Aku menulis ini karena isi dari pidato presiden SBY di Magelang dalam rangka Prasetya Perwira 2012.

Mmm.. Saat aku menulis ini prasetya perwira masih berlangsung di Magelang sana. Aku tahu karena disamping pc ada TV yang sedang menampilkan acaranya secara langsung.

Oke, kembali ke pidato Pak SBY. Biasalah yaa.. karena ini semacam acara "wisuda" gitu jadi isi pidatonya ya sekitar wejangan setelah lulus. Intinya adalah untuk terus mengaplikasikan ilmu dan menjaga profesionalisme bagi perwira baru di TNI dan POLRI tersebut. Untuk TNI yaa isinya menjaga kedaulatan negara, perbatasan, dan pertahanan negara. Nah kalo POLRI diminta profesionalismenya dalam bertugas and so on.

Dan kemudian aku ingat sesuatu, aku ingat sama beberapa kenalan ku yang udah lulus akademi beberapa tahun yang lalu (most of them are TNI). Mereka itu orang-orang yang menurut aku bener-bener bisa dicontoh bagaimana profesionalismenya. Tugas adalah tugas gak ada yang namanya nanti dulu. Kadang suka udah malam, badan udah capek banget terus dikasih tugas ya harus selesai saat itu juga. Penempatan di perbatasan yang fasilitasnya terbatas juga dilalui atas nama tugas. Mereka juga hormat banget sama atasannya, dikit dikit "Ijin ndan..." "Siap ndan.." hahahaa. Oh dan tanggung jawab mereka terhadap barang juga bagus, senjata misalnya. Ada beberapa orang yang aku kenal bikin istilah gini: senjata itu istri pertama.  Terus ada juga yang pernah bilang "Wah Rul kalo senjata ini hilang, bisa digantung saya".

Temen-temen ku yang udah terjun ke penugasan itu mengajari aku tentang banyak hal. Integritas, profesionalisme, dan pengabdian. Mereka juga orang yang terus semangat, misalnya nih semangat penugasan (bayangin ditugasin di daerah pedalaman hutan antah berantah aja semangat), semangat latihan fisik yaa minimal jogging setiap hari, semangat banget kalo dikasih kursus, dan semangat mengabdi pada negara. Yang terakhir ini yang sering bikin aku tersentuh, mereka rela pergi jauh ke pedalaman dan jauh keluarga karena tugas negara.

Aku sering nanya ke mereka"Kok mau sih jadi pergi ke pedalaman, ga ada sinyal, jauh, fasilitas susah?"  dan dengan entengnya cuma bilang "Yah namanya juga abdi negara". Kalo udah jawab begitu biasanya aku speechless dan langsung ganti topik. Ga kuat. Hahahaa.

Oh ya dan mereka seneng banget karena sekarang ada remunerasi. Hahaha. Yaaa masalah gaji pokok para aparat negara udah bukan rahasia lagi lah ya. Itulah, dengan gaji dan fasilitas yang jumlahnya ga fantastis bisa dibilang mereka sudah berkorban luar biasa loh. Beda hal sama pride yang didapat loh ya. Hihihi

Hmm... Semoga yang abis Praspa hari ini bisa jadi perwira yang baik ya. Jujur, amanah, dan bisa mengayomi masyarakat serta bawahannya. Tetap semangat ya mengabdi pada negara. Insyaallah kalo kerjanya ikhlas dapat bonus pahala juga ;)

Ps: Seorang taruna yang udah jadi perwira bisa jadi orang yang berbeda, mungkin karena pengalaman saat di lapangan :D


Sabtu, 16 Juni 2012

Selamat Gandung!

 Gandung adalah salah satu sepupu aku. He's totally cute

Hari ini Gandung menerima raport terakhirnya sebagai anak TK dan dia adalah peringkat ke-3 di sekolahnya (psst.. yang peringkat 1 & 2 adalah perempuan so he's the smartest boy in his school year. Wow!)

Sebagai kakak yang baik, aku ditunjukkan raportnya Gandung dan soal ujian akhirnya (beserta nilai dan jawabannya tentunya). Ada satu jawaban Gandung yang bikin aku sama mama ngakak baca jawabannya.

Di ujian itu ada soal bahasa dimana anak-anak diminta untuk melengkapi kalimat. Nah, jawaban yang bikin aku ngakak itu ada di bagian ini. Soalnya begini:

11. roda - sepeda - ada - .......

 Jawabannya apa hayo? Yang normal jawabannya bisa dua, empat, atau tiga, tapi Gandung gak jawab gitu, dia malah jawab >> kempes

Jadi tulisannya gini:

11. roda - sepeda - ada - kempes dua

Hahahahaa. Aku sama mama ketawa banget ngeliat jawaban itu (dan pembetulan yang dikasih gurunya) karena jawabannya jujur banget soalnya emang ban sepedanya si Gandung kempes melulu. Hahahaha.

Anak kecil itu lucu ya. Polos dan pikirannya gak terkotak, bebas aja gitu dia mau jawab apa. Haahahaha.

Tapi, kakak tetep kagum dan bangga sama kamu Gandung. Semoga sukses dan bisa jadi pak polisi (Seperti cita-citamu) ya dek :*



Ps: yang gambar Gandung pake baret tentara, itu aku yang bikin khusus untuk dia dan dia suka banget. Hihihihi :P

Minggu, 13 Mei 2012

JKT48

Sore ini aku ngelihat iklan Pocari Sweat yang dance competition (or something like that lah yaa) terus aku yang lagi bengong ngelihat TV tersadar akan lirik lagu di iklan itu I want you~ I need you~ I love you~ dan nada ceria lagunya yang lucuk banget menurut aku. Terus aku liat ada tulisan JKT48 kecil metikil warna putih di pojok kanan bawah. Ga pake lama aku langsung berlari ke komputer, nyari video nya di youtube. Ketemu!

Yang bikin lebih terkejut adalah aku nemu juga judul lagunya apa beserta lirik dalam Bahasa Indonesia. Judul lagunya adalah Heavy Rotation dan lirik yang ku tulis ini adalah hasil postingan IbelTube di youtube. Seperti dugaan ku sebelumnya, loroknya juga ceria banget. Sukaaaa! :D

I want you
I need you
I love you

Di dalam benakku
Keras berbunyi irama musik
Heavy rotation

Seperti popcorn yang meletup-letup
Kata-kata suka menari-nari
Wajahmu suaramu selalu ku ingat
Membuatku menjadi tergila-gila

Oh senangnya miliki prasaan ini
Ku sangat merasa beruntung

I want you
I need you
I love you

Bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita
Maximum high tention

I want you
I need you
I love you

Di lubuk hati ku
Rasa sayang yang terus menerus meluap
Heavy rotation

Dalam kehidupan setiap manusia
Brapa kali bisa rasakan cinta
Jika ada satu cinta tak terlupa
Ku akan merasa sangat bahagia
Mungkin seperti perasaan sekuntum
Bunga saat dia akan mekar

I feel you
I touch you
I hold you

Di dalam mimpi ku
Angan-angan ku menjadi semakin besar
Oh it's my imagination

I feel you
I touch you
I hold you

Perasaan ini
Ku sangat ingin mengutarakan padamu
Heavy rotation

Yang selalu kudengarkan
Favorite song
Seperti lagu yang ku suka
Ku ulang terus tanpa henti
Twenty four hours a day

Oh baby the only request is you

I want you
I need you
I love you

Bertemu denganmu
Semakin dekat jarak di antara kita
Maximum high tention

I want you
I need you
I love you

Di lubuk hati ku
Rasa sayang yang terus menerus meluap
Heavy rotation

Heavy rotation



Jumat, 11 Mei 2012

Traumatic Event

Hello..

Aku mau sedikit share tentang sebuah traumatic event yang pernah terjadi dalam hidup ku. Mmmm.. Sebenernya ini gak-sebegitu-traumatis siiih tapi aku menyebut ini traumatis karena tes S2.  Di tes itu aku diminta cerita tentang sebuah kisah traumatis, karena aku anaknya nrimo dan mungkin aku memang belum pernah mengalami kejadian yang segitu traumatisnya jadi aku merasa bahwa kisah yang akan aku ceritain ini sebagai kisah yang traumatis.

Begini kisah singkatnya

Aku patah hati dan aku sedih. Nah kesedihan ini yang membuat aku menjadikan kejadian ini sebagai traumatic event.
Kan traumatic event yang ditulis itu akhirnya digali lagi pas wawancara, aku ga usah dicolek aja udah tumpah semua curhatannya apalagi kalo ditanya sama psikolog. Udah banjir tuh curhatan aku di ruangan interview. Aku ditanya sama dua orang psikolog hebat, cerita sama mereka, ga mungkin dong kalo ga dapet wejangan dan kata-kata motivasi. Ehehehee. Aku bersyukur banget mengalami traumatic event ini karena aku dapet super duper banyak banget hikmah dibalik kejadian ini. Here they are:

  1.  Aku jadi lebih dekat dengan Allah SWT. Kejadian aku sama dia itu menunjukkan kebesaran-Nya dan aku ga pernah bosan minta ke Dia untuk ditunjukkan siapakah lelaki ini buat aku. Ternyata Dia memberi jawaban-Nya dengan cepat dan tegas. Sure, he's not that-something for me then. Selama proses patah hati pun aku jadi lebih banyak mengadu dan petunjuk pada-Nya. Aku harap sih kedekatan aku dengan-Nya tidak berkurang walaupun sakit hatiku sudah berkurang.
  2. He isn't good enough for me. Dia lelaki hebat (yeah, I could say so) karena dia sholeh, suaranya kalo lagi ngaji bagus banggeett, pintar, penuh semangat, dan dewasa. Yah tapi mau gimana lagi, lelaki yang begitu aja masih kurang bagus untuk aku berarti aku harus siap menerima lelaki yang lebih hebat lainnya. Hahaha. Pemikiran ini juga masih berkaitan dengan hikmah nomer satu itu tadi yaa.
  3. Aku jadi punya pengalaman traumatic event untuk dibagi saat tes. Hahahaha. Beneran, andai aja kejadian ini ga terjadi aku bingung harus nulis traumatic event yang seperti apa. Tentulah pengalaman ini membuat hidupku lebih warna dan makin kaya.
Intiya dari aku sharing ini bukan mau asal curhat aja tapi bener kalo orang banyak bilang "Berharaplah pada Allah SWT dan mengadulah pada-Nya" itu bener banget. Aku bersyukur diberi kesadaran ini oleh-Nya. Setelah kejadian patah hati itu aku banyak ngadunya sama Dia, aku galau sih di twitter tapi cuma sedikit dan kalau dilihat dari facebook aku sama sekali ga menunjukkan gejala patah hati. Ini semua karena aku ingat satu ayat pada Al-Qur'an:
Hanya kepada Engkaluah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (Q.S.1:5).
Aku meminta kekuatan pada-Nya, minta ketegaran hati dalam menghadapi masalah ini dan terus meyakinkan diri bahwa ini adalah jalan yang terbaik untuk aku. Berkat pertolongan-Nya, di hari ini, hari ke lima setelah kejadian pematahan hati, aku bisa tersenyum lebar dan mengikhlaskan yang telah terjadi. Di hari ke tiga setelah patah hati aku diberi kesempatan untuk bercerita dengan dua orang psikolog dan mereka memberi wejangan yang dapat 'mengangkat' aku. Sebelumnya, di hari kedua dan sehari setelah kejadian itu aku diberikan teman-teman yang mendukung aku dalam ikut tes tanpa mereka tahu apa yang telah terjadi padaku. Subhanallah.

Alhamdulillaahirabbil'alamiin. Thank you Allah.

Jumat, 27 April 2012

Zonk!

Entah mau nulis apa, tapi aku lagi mau nulis aja. Menulis dan mengeluarkan semua yang ada di fikiranku saat ini. Fikiran yang lagi gak menyatu sama raga karena fikiranku entah berada dimana tapi raga ku ya di sini, di sebuah kantor di kawasan Sudirman Jakarta.

Pagi ini aku dapat kabar bahwa orang yang aku harapkan dapat bertemu dengannya di awal bulan depan tidak dapat ditemui. Ada alasan lain yang lebih penting dan mendesak sehingga keinginan ku untuk bertemu dengannya tidak dapat terjadi di tahun ini. Kenapa aku bilang tahun ini? Karena kemungkinan kepentingannya itu berlangsung selama satu tahun ke depan. Allah SWT sudah menakdirkan ini untuk terjadi, yah aku sebagai umat-Nya mau gimana lagi. Merengek sampai nangis darah di depannya pun aku tetap ga bisa meminta ia untuk kembali ke sini dan bertemu denganku.

Izinkan aku cerita sedikit tentang mimpi yang kami bangun bersama di awal tahun ini. Kami pernah berencana untuk mengunjungi kediaman satu sama lain. Aku merencanakan untuk pergi ke kediamannya bersama teman-temanku yang lain agar ia bisa bertemu dengan teman-temanku juga. Ia menyetujui itu dan ia menawarkan untuk memancing di pemancingan ikan dekat rumahnya. Lalu ia memberikan ide untuk menginap di villa (masih di kawasan dekat rumahnya) agar bisa lebih leluasa dan lapang. Ia juga merencakan untuk jalan-jalan ke kebun strawberry dan mengunjungi danau serta kawah yang memang menjadi andalan wisata di daerah tempat tinggalnya. Lalu ia berkata bahwa nanti ia akan ikut dengan rombongan ke Jakarta, untuk sowan ke rumahku dan apabila sempat akan mengunjungi rekannya di Jakarta.

Aku yang beberapa waktu lalu pergi ke negeri lain pun dititipinya oleh-oleh. Barangnya sudah ada, tersimpan rapi di kamarku lengkap dengan sebuah kado tambahan untuk menemani kegiatan sehari-harinya. Aku mengatakan kepadanya bahwa kado dan buah tangan itu akan aku berikan saat kami bertemu nanti. Ia menyetujuinya. Hari berganti hingga menjadi bulan sampai akhirnya keputusan itu datang, kami tidak dapat bertemu hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Akhirnya ketika harapan hanya menjadi harapan tanpa ku tahu kapan akan berubah menjadi kenyataan. Ketika kuasa-Nya lah yang berkehendak agar mimpi dan harapan kami belum dapat terjadi dalam waktu dekat ini. Aku hanya bisa pasrah dan ikhlas menerima semua ini. Ini hal yang berat, untuk aku ataupun dirinya tapi kami sama-sama makhluk beriman yang (insyaallah) masih akan selalu percaya pada kekuasaan Allah SWT. Aku percaya entah kapan atau bagaimana aku bisa bertemu dengannya setelah hampir dua tahun ini aku tidak bertatap muka langsung dengannya. Saat ini aku hanya bisa berdoa berharap yang terbaik untuk aku dan dirinya, berdoa agar kami selalu diberikan yang terbaik dan diberi petunjuk oleh-Nya.

Aku tahu Allah SWT punya rencana dibalik ini semua. Jawabannya tentu bukan saat ini, tapi suatu hari nanti aku pasti akan mengetahui apa maksud Allah SWT tidak mempertemukan kami di bulan depan. Insyaallah.

Rabu, 18 April 2012

Andai Aku Bisa

Lagu Chrisye yang satu ini luar biasa banget deh. Ummmm.. Iya penyanyinya Chrisye, tapi yang nyiptain Ahmad Dhani dan Bebi Romeo. Ditambah dengan video klip yang luar biasa! Hhhhhhh melting deh gue.

Namun meltingnya baru sekarang, kalo pas jaman SMP dulu pas pertama kalin ngeliat video klip ini gw cuma bisa bengong dan komentar "Titi Kamal cantik deh" atau "kebayanya Mbak Titi lucu" bahkan mungkin aku cuma bisa merhatiin pantainya aja. Hahahaa. Perubahan sudut pandang dan penafsiran lagu ini cukup membuktikan bahwa kemampuan kognisi aku berkembang, Alhamdulillah.

Kembali ke lagu. Lagu ini kalau aku bisa bilang agaknya bertemakan cinta segitiga mungkin agak menjurus selingkuh juga, tapii ini selingkuh yang halus. Maksudnya adalah gak terlalu lugas bilang istilah "kekasih gelap" atau apalah itu namanya di dalam lagu ini. Masih ada perasaan bingung pada si "Aku" di lagu ini, jadi di satu pihak "Aku" udah punya pasangan tetapi di pihak lain "Aku" jatuh cinta lagi sama orang lain. Yahh namanya juga cinta kadang tak disangka datangnya (Stop curhatnya woi!).

Liriknya, nadanya, dan penyanyinya membuat aku jatuh cinta sama lagu ini. Apalagi ditambah video klip luar biasa yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Tengku Firmansyah (kalo ga salah). Video klipnya pun bercerita tentang lagu itu banget, ada alurnya dan mereka berdua aktingnya baguuus. Ditambah latar waktu yang jaman dulu tuh kayak menambah syahdu lagu. Kebaya, foto hitam putih, sarung batik, dan pantai yang bersih itu unyuk banget. Hahahaa.

Sebagai hadiah, ini aku beri potongan dari video klip yang super duper keren ini.


Ini adegan kesukaan gw!

Adegan ini ceritanya saat Titi Kamal udah tahu bahwa si Tengku Firmansyah sebagai pemeran "Aku" udah punya pasangan. Huhuhuhu :(

Naaaahhh.. Ini ada lagi kata-kata mendayu tapi gak cengeng masih dari video klip yang sama:


 Dan aaku tak punya hati untuk menyakiti dirimu..


Dan aaku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya

Sudah sudah cukup bernyanyinya. 
Lagu dan video klip ini adalah karya handal dari seniman negeri ini. Gw harap jumlah pemusik Indonesia bisa terus maju melejit dan disertai dengan kualitas yang gak kalah melejit.

Gw mau lanjut nyanyi dulu aaahh~

Selasa, 17 April 2012

Daftar Lagu Pernikahan :D (bagian 1)

Selalu menyenangkan buat aku saat berhubungan dengan pernikahan. Dunno, mungkin karena dulu pas kecil aku dicekokin sama cerita disney princesses yang akhir ceritanya ditutup dengan acara pernikahan dan juga komik - komik Jepang yang sering ngebahas tentang cinta dan pernikahan. Sampai aku selalu tertarik menyimak cerita mama tentang ribetnya mengadakan sebuah perhelatan pernikahan karena mama sering bantu ngurusin nikahan anak koleganya, mulai dari ngurus gedung, catering, bahkan sampai souvenir pernikahan. Hehehe :D

Naahh daripada nanti kalo udah mau nikeh ribet bikin daftar wedding song, mending ku buat dari sekarang aja. Semoga sih ini bisa membantu aku di kemudian hari. Aammiiinnn 0:)

Okeh, here we go. These are songs for my wedding reception:
1. Thank God I found you - Mariah Carey
2. From this moment - Shania Twain
3. Because you loved me - Celine Dion
4. Power of Love - Celine Dion
5. Marry your daughter - Brian McKnight
6. Lebih indah - Adera
7. Semenjak ada dirimu - Anditi
8. Buat aku tersenyum - Sheila on 7
9. Marry you - Bruno Mars
10. I lay my love on you - Westlife
11. Pada waktunya - Ivan Handojo
12. I don't wanna miss a thing - Aerosmith
13. Nothing's gonna change my love for you - George Benson
14. I finally found someone - Bryan Adams
15. We could be in love - Lea Salonga
16. Kisah romantis - Glenn Fredly
17. Akhirnya ku menemukanmu - Naff
18. Ada cinta - Bening
19. Sempurna - Andra and The Backbone
20. Saat bahagia - Ungu feat Andien
21. Close to you - carpenters
22. A whole new world - Peabo Bryson
23. L.O.V.E - Nat King Cole
24. Everything - Michael Buble
25. When you tell me that you love me - Diana Ross
26. Untukku - Chrisye
27. Menikahimu - Kahitna

Waaaahhh.. kenapa jadi banyak banget. Segini cukup gak ya? Apa kebanyakan? Semoga pas deh. Hahahaa.. Berasa mau nikah besok aja nih :p

Eniwei, daftar lagu ini masih tentatif banget dan dapat berubah sesuai permintaan pasangan dan perkembangan musik. Hehehe.

Semoga kalian benar benar bisa dinyanyikan di pernikahan ku nantinya ya lagu-lagu cantik. Aaaammin 0:)

Senin, 16 April 2012

Dirgahayu Kopassus!

Haaaiii...

Udah lama buanget ga nulis, sekalinya nulis tentang Kopassus. Hehehee. Mungkin kebetulan aja karena aku lagi mau menulis sesuatu dan tepat hari ini, tanggal 16 April 2012, adalah ulang tahun Kopassus yang ke 66. Dirgahayu Kopassus!

Ngomongin Kopassus, aku jadi teringat akan sebuah buku yang bercerita mengenai prajurit para komando. Bukunya berjudul "Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando". Ini dia bukunya:



Aku pertama kali baca buku ini sekitar setahun yang lalu saat lagi mengerjakan skripsi. Believe it or not, buku ini mampu menyegarkan fikiran ku dari tetek bengek skripsi dan menumbuhkan semangat tersendiri buat aku. IMHO, this book is worth to read!

Aku mau 'membeberkan' beberapa alasan kenapa buku yang ditulis oleh seorang wartawan bernama Hendro Subroto ini layak banget untuk dibaca.

Pertama, buku ini kayak buku cerita. Alurnya sangat mudah diikuti dan ada beberapa konflik di dalamnya jadi seru dan ada endingnya. Beberapa kejadian yang ditulis juga merupakan peristiwa - peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, misalnya ada penemuan sumur di lubang buaya saat kejadian G 30 SPKI, penemuan area X di Papua, pembajakan pesawat Garuda di Thailand yang menjadi cikal bakal terbentuknya Satgultor Kopassus, dan penanganan kasus di Timor Timur. Di buku itu diceritain cukup detail tentang kejadian-kejadian tersebut, walaupun sudah berlangsung sebelum aku lahir tapi aku masih bisa mengikutinya. Mungkin karena ada faktor ketertarikan dari aku juga kali yaa untuk membaca buku tentang militer.

Kedua, buku ini tidak ditulis oleh Pak Sintong. Menurut aku ini menarik karena kisahnya bukan hanya dari sudut pandang Pak Sintong sendiri, bahkan ada juga pendapat dari beberapa anggota TNI yang dimasukkan ke dalam cerita suatu peristiwa.

Ketiga, buku seperti ini adalah buku militer yang ingin ku baca dari dulu. Ada alurnya, ada konflik di dalamnya, ada cerita mengenai pihak lain (keluarga), ada sejarahnya, dan ada paparan tentang senjata juga. FYI, di buku ini ada informasi mengenai asal nama "Papua", penjelasan tentang beberapa senjata, dan juga mmm.. apa ya semacam SOP dalam gerak gerik militer. Entahlah apa namanya.

Buku ini bagus banget untuk bacaan bagi orang awam yang gak segitu tahunya tentang dunia militer. Aku juga mau kok baca buku ini lagi, tapi sayang kemarin kan bacanya buku hasil pinjeman jadi agak sulit deh, mmmmmm.. kalo ada yang mau ngasi kado buku ini untuk aku boleh banget looohhh. Hahahaa.

Semua yang tertulis di sini adalah murni pendapatku ,pro kontra yang terjadi setelah atau selama pembuatan buku itu aku tak tahu menahu. I just wanna enjoy the book, adios! :D