Jumat, 27 April 2012

Zonk!

Entah mau nulis apa, tapi aku lagi mau nulis aja. Menulis dan mengeluarkan semua yang ada di fikiranku saat ini. Fikiran yang lagi gak menyatu sama raga karena fikiranku entah berada dimana tapi raga ku ya di sini, di sebuah kantor di kawasan Sudirman Jakarta.

Pagi ini aku dapat kabar bahwa orang yang aku harapkan dapat bertemu dengannya di awal bulan depan tidak dapat ditemui. Ada alasan lain yang lebih penting dan mendesak sehingga keinginan ku untuk bertemu dengannya tidak dapat terjadi di tahun ini. Kenapa aku bilang tahun ini? Karena kemungkinan kepentingannya itu berlangsung selama satu tahun ke depan. Allah SWT sudah menakdirkan ini untuk terjadi, yah aku sebagai umat-Nya mau gimana lagi. Merengek sampai nangis darah di depannya pun aku tetap ga bisa meminta ia untuk kembali ke sini dan bertemu denganku.

Izinkan aku cerita sedikit tentang mimpi yang kami bangun bersama di awal tahun ini. Kami pernah berencana untuk mengunjungi kediaman satu sama lain. Aku merencanakan untuk pergi ke kediamannya bersama teman-temanku yang lain agar ia bisa bertemu dengan teman-temanku juga. Ia menyetujui itu dan ia menawarkan untuk memancing di pemancingan ikan dekat rumahnya. Lalu ia memberikan ide untuk menginap di villa (masih di kawasan dekat rumahnya) agar bisa lebih leluasa dan lapang. Ia juga merencakan untuk jalan-jalan ke kebun strawberry dan mengunjungi danau serta kawah yang memang menjadi andalan wisata di daerah tempat tinggalnya. Lalu ia berkata bahwa nanti ia akan ikut dengan rombongan ke Jakarta, untuk sowan ke rumahku dan apabila sempat akan mengunjungi rekannya di Jakarta.

Aku yang beberapa waktu lalu pergi ke negeri lain pun dititipinya oleh-oleh. Barangnya sudah ada, tersimpan rapi di kamarku lengkap dengan sebuah kado tambahan untuk menemani kegiatan sehari-harinya. Aku mengatakan kepadanya bahwa kado dan buah tangan itu akan aku berikan saat kami bertemu nanti. Ia menyetujuinya. Hari berganti hingga menjadi bulan sampai akhirnya keputusan itu datang, kami tidak dapat bertemu hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Akhirnya ketika harapan hanya menjadi harapan tanpa ku tahu kapan akan berubah menjadi kenyataan. Ketika kuasa-Nya lah yang berkehendak agar mimpi dan harapan kami belum dapat terjadi dalam waktu dekat ini. Aku hanya bisa pasrah dan ikhlas menerima semua ini. Ini hal yang berat, untuk aku ataupun dirinya tapi kami sama-sama makhluk beriman yang (insyaallah) masih akan selalu percaya pada kekuasaan Allah SWT. Aku percaya entah kapan atau bagaimana aku bisa bertemu dengannya setelah hampir dua tahun ini aku tidak bertatap muka langsung dengannya. Saat ini aku hanya bisa berdoa berharap yang terbaik untuk aku dan dirinya, berdoa agar kami selalu diberikan yang terbaik dan diberi petunjuk oleh-Nya.

Aku tahu Allah SWT punya rencana dibalik ini semua. Jawabannya tentu bukan saat ini, tapi suatu hari nanti aku pasti akan mengetahui apa maksud Allah SWT tidak mempertemukan kami di bulan depan. Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar