Minggu, 06 Januari 2013

Akhirnya beliau pergi

Jumat, 28 Desember 2012 hari yang istimewa untuk keluarga kami.

Di hari itu simbah pergi, dipanggil oleh Allah SWT setelah menuntaskan tugasnya di dunia. Simbah wafat dalam usia sekitar 95 tahun. Aku mengenal sekali bagaimana kondisi simbah sebelum meninggal. Tapi aku gak mau membahas itu, sudahlah simbah sudah pergi.

Yang aku mau bahas di sini adalah kepergian simbah yang membawa banyak hikmah bagi kami, keluarganya, maupun kerabat, rekan, dan tetangga.

Simbah meninggal di hari Jumat. Aku iri dengannya karena dipanggil oleh Allah pada hari baik itu. Ada hadis nabi yang membuat aku ingin meninggal pada hari Jumat:
"Tidak ada seorang muslimpun yang meninggal pada hari Jum'at atau malam Jum'at. kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi)

Insyaallah ya mbah, semoga banyak dosa simbah yang dimaafkan oleh Allah karena memang semua manusia tak luput dari dosa.

Aku juga senang karena jasad simbah terlihat cantik. Aku gak tahu kenapa tapi kerutan-kerutan di wajah simbah hilang dan wajahnya terlihat bersinar setelah dimandikan. Badannya simbah juga bagus, bisa lurus rus karena sehari-hari simbah itu badannya bungkuk. Masyaallah.

Shalat jenazah dilakukan di rumah dan alhamdulillah banyak yang ikut melakukan shalat jenazah. Begitu pun saat jenazah tiba di Jogja, banyak kerabat di sana yang ikut menyolatkan.

Aku juga bersyukur karena Allah memanggil simbah di hari yang bertepatan dengan liburan.
Kami sekeluarga sepakat untuk memakamkan simbah di Jogja, di kampung halamannya. Semua tahu keturunan simbah sudah banyak, bahkan cicitnya sudah ada yang menikah. Alhamdulillah tanggal 28 Desember 2012 bertepatan dengan liburan sekolah dan untuk yang kerja juga gak masalah karena bisa izin setengah hari dan esoknya libur. Namun ada lagi yang bikin aku lebih bersyukur, hari seninnnya tanggal 31 Desember 2012 libur cuti bersama. Jadi, kami semua -yang sekolah ataupun kerja- tidak kesulitan izin libur/ cuti untuk ikut mengantarkan simbah ke tempat peristirahatan terakhirnya. Alhamdulillah.

Perjalanan mengantar jenazah simbah ini membuat kami semua berkumpul bersama karena kami menyewa bis jadi sepanjang perjalanan bareng-bareng terus. Bahkan disaat kepergiannya simbah masih bisa "menyatukan" keturunan-keturunannya. Segala puji bagi Allah.

Aku benar-benar bersyukur pada Allah SWT karena telah mengambil simbah kami di waktu yang baik dan meninggalkan banyak hikmah bagi keluarga kami.
Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah membantu terlaksananya prosesi pemakaman dan yasinan baik di Jakarta maupun di Jogja.

Semoga Allah mengampuni segala kesalahan simbah sehingga beliau tenang dan bahagia di sisi-Nya.

Mugi Gusti Allah isih apik atine yo mbah, dadi iso ngetemu'ke aku karo simbah ning surgo. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar